Tips agar Keramik Dinding Tidak Mudah Merosot
perekat keramik dinding merupakan elemen krusial dalam sistem pemasangan keramik pada bangunan hunian maupun komersial di Indonesia. Pada aplikasi vertikal, beban keramik akan terus menarik ke bawah akibat gravitasi, sehingga kualitas material dan ketepatan metode pemasangan sangat menentukan hasil akhir. Apabila tidak ditangani dengan benar, keramik dinding berpotensi mengalami pergeseran, penurunan posisi, bahkan lepas setelah beberapa waktu digunakan. Untuk menghasilkan pemasangan yang kuat, rapi, dan tahan lama sesuai standar konstruksi di Indonesia, berikut beberapa tips teknis yang perlu diperhatikan secara menyeluruh. 1. Gunakan Perekat yang Dirancang Khusus untuk Aplikasi Dinding Pemasangan keramik pada dinding memerlukan material dengan daya rekat tinggi dan karakter non-slip. Perekat yang diformulasikan khusus untuk dinding mampu menahan beban keramik agar tetap stabil selama proses pemasangan maupun setelah proses pengeringan selesai. Penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi dapat meningkatkan risiko keramik melorot, terutama pada area lembap. 2. Pastikan Kondisi Permukaan Dinding Siap Pasang Sebelum pemasangan, permukaan dinding harus bersih dari debu, minyak, sisa cat, atau kotoran lainnya. Dinding juga perlu dipastikan dalam kondisi rata, kokoh, dan tidak rapuh. Pada proyek renovasi di Indonesia, sering kali ditemukan dinding lama yang perlu diperbaiki terlebih dahulu agar daya lekat material dapat bekerja secara optimal. 3. Perhatikan Standar Pengadukan Material Kesalahan umum yang sering terjadi di lapangan adalah pencampuran material yang tidak sesuai takaran. Penambahan air berlebihan akan menurunkan kekuatan ikatan dan menyebabkan material menjadi terlalu encer. Ikuti petunjuk teknis pabrikan untuk mendapatkan konsistensi adukan yang tepat, sehingga material mampu menopang beban keramik secara maksimal. 4. Terapkan Metode Aplikasi yang Tepat Penggunaan roskam bergerigi sangat dianjurkan untuk memastikan sebaran material merata dan membentuk alur yang konsisten. Untuk keramik berukuran besar yang banyak digunakan pada hunian modern dan bangunan komersial di Indonesia, metode pengolesan ganda pada dinding dan bagian belakang keramik dapat meningkatkan daya lekat sekaligus meminimalkan rongga udara. 5. Lakukan Pemasangan Secara Bertahap Pemasangan keramik sebaiknya dilakukan secara bertahap dari bagian bawah ke atas. Metode ini membantu menopang beban keramik di atasnya dan menjaga posisi tetap presisi. Pada proyek berskala besar, penggunaan spacer atau alat penahan sementara sangat disarankan untuk mencegah pergeseran selama proses pengeringan berlangsung. 6. Perhatikan Waktu Kerja dan Open Time Setiap material memiliki batas waktu kerja sebelum mulai mengering. Keramik harus ditempel saat material masih dalam kondisi aktif. Jika pemasangan dilakukan setelah melewati waktu tersebut, daya rekat akan berkurang secara signifikan dan berisiko menyebabkan keramik tidak menempel sempurna. 7. Sesuaikan Jenis Keramik dengan Aplikasi Dinding Keramik dinding umumnya memiliki bobot lebih ringan dibandingkan keramik lantai. Namun, tren desain saat ini banyak menggunakan keramik besar dan tebal. Untuk aplikasi tersebut, pastikan spesifikasi material pendukung mampu menahan beban tambahan, terutama pada bangunan bertingkat dan area dengan tingkat kelembapan tinggi. 8. Perhatikan Kondisi Lingkungan Pemasangan Iklim tropis Indonesia dengan kelembapan tinggi memerlukan perhatian khusus saat pemasangan. Hindari pemasangan pada kondisi dinding terlalu basah atau sirkulasi udara yang buruk. Lingkungan kerja yang mendukung akan membantu proses pengeringan berjalan optimal dan menghasilkan ikatan yang lebih kuat. 9. Biarkan Proses Pengeringan Berjalan Sempurna Setelah pemasangan selesai, area dinding sebaiknya tidak terkena getaran, benturan, atau beban tambahan hingga material mengering sepenuhnya. Tahap ini sangat penting untuk memastikan kekuatan ikatan terbentuk secara maksimal dan menjaga kestabilan keramik dalam jangka panjang. Keramik dinding yang tidak mudah merosot merupakan hasil dari kombinasi material yang tepat, metode aplikasi yang benar, serta kondisi kerja yang sesuai. Dengan menerapkan standar pemasangan yang baik dan mengikuti panduan teknis secara konsisten, hasil akhir akan lebih rapi, kuat, dan tahan lama, sesuai dengan kebutuhan bangunan di Indonesia. Pencegahan keramik dinding yang merosot tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada ketepatan metode aplikasi dan kesiapan permukaan. Dengan menerapkan standar pemasangan yang benar dan material yang sesuai, hasil akhir akan lebih kuat, rapi, dan berumur panjang, sesuai standar bangunan di Indonesia. “Cara Memilih Perekat Keramik Granit yang tepat” https://gudangmortarindonesia.com/9-cara-pilih-keramik-granit/ “Produk Perekat Keramik Berkualitas untuk Proyek Bangunan” https://grametindomortar.com/tile-adhesive-gm-550/
Tips agar Keramik Dinding Tidak Mudah Merosot Read More »






