Mortar Keramik menjadi fondasi utama dalam pemasangan keramik yang kuat, rapi, dan tahan lama. Salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lantai keramik adalah permukaan yang terangkat, kopong, atau retak setelah beberapa bulan digunakan. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan karena keramik dapat pecah sewaktu-waktu. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari pemilihan material yang tidak tepat, teknik pemasangan yang salah, hingga kondisi permukaan lantai yang kurang stabil.
Untuk membantu Anda mencegah dan mengatasi masalah tersebut, berikut panduan lengkap tentang cara menjaga agar keramik tidak mudah terangkat atau retak.
1. Gunakan Perekat Khusus Keramik Berkualitas Tinggi
Salah satu penyebab utama keramik terangkat adalah penggunaan perekat yang tidak sesuai. Banyak pemasang masih menggunakan campuran semen-pasir biasa yang lekatan dan kekuatannya tidak optimal untuk material keramik. Solusi terbaik adalah menggunakan Mortar Keramik GM-550 atau perekat yang diformulasikan khusus untuk keramik.
Mortar khusus ini memiliki komposisi polimer yang meningkatkan daya rekat, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap tekanan. Dengan material yang tepat, proses pemasangan menjadi lebih presisi dan risiko keramik terangkat dapat diminimalkan.
2. Pastikan Permukaan Lantai Benar-Benar Bersih dan Stabil
Sebelum pemasangan, permukaan lantai harus bersih dari debu, minyak, sisa semen, kotoran, dan partikel lain yang dapat mengurangi lekatan mortar. Keramik lama yang masih digunakan sebagai dasar harus digerinda atau diamplas ringan untuk menciptakan tekstur kasar agar mortar menempel lebih kuat.
Selain itu, pastikan tidak ada area lantai yang bergelombang, retak, atau berlubang. Permukaan yang tidak rata dapat menyebabkan keramik menerima tekanan yang tidak merata sehingga mudah retak.
3. Gunakan Teknik Pemasangan Metode Double Buttering
Metode double buttering sangat penting khususnya untuk keramik berukuran besar atau material porcelain yang memiliki pori kecil. Teknik ini dilakukan dengan mengoleskan Mortar Keramik GM-550 tidak hanya di permukaan lantai, tetapi juga di bagian belakang keramik.
Tujuannya untuk memastikan semua bagian keramik menempel sempurna tanpa rongga udara. Keramik yang memiliki ruang kosong di bawahnya akan terdengar kopong dan cepat terangkat akibat perubahan suhu dan tekanan kaki.
4. Atur Ketebalan Mortar yang Tepat
Ketebalan aplikasi mortar sangat memengaruhi kekuatan keramik. Aplikasi terlalu tipis membuat keramik kurang menempel, sementara terlalu tebal dapat menyebabkan pengeringan tidak merata dan memicu retak.
Ketebalan ideal untuk pemasangan keramik biasanya antara 3–6 mm, tergantung jenis dan ukuran keramik. Pastikan Anda menggunakan trowel bergerigi agar ketebalan dan distribusi mortar lebih konsisten. Produk Mortar Keramik dari GM-550 berkualitas mencantumkan panduan ketebalan pada kemasan sebagai acuan terbaik saat pemasangan.
5. Hindari Beban Berat Sebelum Mortar Benar-Benar Kering
Kesalahan umum dalam renovasi adalah menginjak atau meletakkan barang berat di atas keramik sebelum mortar mengering sempurna. Meski terlihat sudah mengeras, mortar masih membutuhkan waktu curing untuk mencapai kekuatan maksimal.
Waktu tunggu ideal sebelum diinjak biasanya 24 jam, sedangkan pemasangan nat sebaiknya dilakukan setelah 6–12 jam. Jika pemasangan dilakukan di area yang sering digunakan, beri tanda agar tidak ada orang yang melintas sebelum pemasangan benar-benar stabil.
6. Lakukan Pengisian Nat dengan Benar
Nat berfungsi menahan pergerakan kecil antar keramik sehingga pemasangan lebih stabil. Nat yang kurang rapat atau tidak merata dapat menjadi celah masuknya air, menyebabkan rongga bawah keramik lembap dan mortar kehilangan daya rekat.
Gunakan bahan nat berkualitas dan pastikan seluruh sela tertutup rapat. Pembersihan sisa nat di permukaan keramik juga harus dilakukan dengan benar agar tidak mengganggu estetika permukaan.
7. Pastikan Area Tidak Terpapar Air Berlebih Saat Curing
Selama proses pengeringan, air berlebih dapat merusak struktur mortar dan membuat keramik mudah terangkat. Jika pemasangan dilakukan di area kamar mandi atau dapur, pastikan tidak ada genangan atau kebocoran selama masa curing.
Produk Mortar Keramik yang dirancang untuk area basah biasanya memiliki ketahanan lebih baik terhadap kelembapan, namun tetap perlu dijaga dari paparan air berlebih agar ikatan mortar sempurna.
- Fungsi semen keramik GM-550 dalam pemasangan keramik
https://gudangmortarindonesia.com/fungsi-semen-keramik-gm-550/



Pingback: 5 Tips Pilih Mortar Tile On Tile untuk Renovasi Rumah
Pingback: Semen Granit - 7 Langkah Pemasangan Granit Anti Kopong