gudangmortarindonesia.com

Panduan Memilih Mortar Keramik untuk Berbagai Ukuran Keramik

Semen Keramik, semen mortar indonesia, mortar instan, gudang mortar, mortar perekat bata, gudang mortar indonesia, semen mortar perekat grametindo mortar, semen acian putih grametindo mortar, render plester grametindo mortar, perekat bata ringan, semen perekat, bata ringan, mortar plester, render plester, perekat grametindo, render grametindo, plester grametindo, lem hebel

Semen Keramik menjadi faktor penting untuk memastikan keramik terpasang kuat, rapi, dan tahan lama. Setiap ukuran keramik memiliki karakteristik dan kebutuhan perekat yang berbeda. Keramik kecil biasanya lebih mudah dipasang dan membutuhkan daya rekat standar, sementara keramik ukuran besar memerlukan perekat yang jauh lebih kuat serta teknik pemasangan yang berbeda. Kesalahan dalam memilih jenis mortar dapat menyebabkan keramik menggelembung, kopong, atau bahkan terangkat setelah beberapa bulan.

Agar Anda dapat memilih mortar atau semen perekat yang paling tepat, berikut adalah panduan lengkap memilih mortar keramik berdasarkan ukuran dan jenis keramik yang digunakan.

 

1. Kenali Jenis dan Ukuran Keramik yang Akan Digunakan

Keramik tersedia dalam berbagai ukuran:

  • Kecil (20×20, 25×25 cm) 
  • Sedang (30×30, 40×40 cm) 
  • Besar (60×60, 80×80 cm) 
  • Extra large seperti slab porcelain (100×100, 120×240 cm) 

Semakin besar ukuran keramik, semakin berat dan semakin kecil daya serap airnya. Karena itu diperlukan perekat khusus seperti produk berbasis Semen Keramik yang diformulasikan agar mampu menahan beban dan mencengkeram permukaan dengan kuat. Jangan gunakan campuran semen-pasir tradisional karena tidak mampu mengikuti karakter keramik berpori kecil.

 

2. Pilih Mortar Tipe C1 atau C2 Tergantung Ukuran Keramik

Dalam standar internasional EN 12004, perekat keramik dibagi menjadi tipe C1 (standard adhesive) dan C2 (improved adhesive).

Tipe C1 (Standar untuk Keramik Kecil dan Sedang)

Perekat tipe ini cocok digunakan untuk:

  • Keramik ukuran kecil 20×20 
  • Keramik ukuran sedang 40×40 
  • Pemasangan area dinding dalam ruangan 

Jika Anda menggunakan Semen Keramik dengan tipe C1, pastikan digunakan untuk permukaan yang stabil dan tidak menerima beban berat.

Tipe C2 (Untuk Keramik Besar, Porcelain, dan Lantai Tekanan Tinggi)

Mortar tipe ini memiliki daya rekat lebih tinggi, fleksibilitas lebih baik, dan ketahanan suhu lebih stabil. Sangat ideal untuk:

  • Keramik besar 60×60 ke atas 
  • Porcelain tile dengan pori kecil 
  • Granit tile dan keramik slab 
  • Area yang sering menerima beban bergerak 

Apabila Anda memasang keramik besar, memilih semen perekat tipe C2 adalah langkah wajib.

 

3. Perhatikan Daya Rekat dan Tingkat Fleksibilitas Mortar

Ukuran keramik memengaruhi kebutuhan fleksibilitas perekat. Keramik berukuran besar cenderung memiliki ekspansi lebih besar ketika suhu berubah. Mortar berkualitas, seperti produk berbasis Semen Keramik bervariasi, biasanya telah dilengkapi kandungan polimer untuk fleksibilitas dan lekatan ekstra kuat.

Semen dengan fleksibilitas tinggi membantu mengurangi risiko:

  • Keramik terangkat 
  • Nat retak 
  • Keramik berbunyi kopong 
  • Keramik bergeser saat pemasangan 

Jika Anda memasang keramik besar atau porcelain, pastikan memilih mortar dengan kandungan polimer tambahan.

 

4. Sesuaikan Motif dan Material Keramik dengan Jenis Mortar

Tidak hanya ukuran, material keramik juga menentukan jenis mortar yang diperlukan. Beberapa jenis yang umum di pasaran antara lain:

  • Keramik berpori tinggi (mudah ditempeli) 
  • Porcelain tile (pori kecil, butuh perekat lebih kuat) 
  • Marble dan granite (material berat) 
  • Keramik embossed atau motif 3D 

Material berpori kecil seperti porcelain tile memerlukan mortar modifikasi polimer atau Mortar perekat tipe C2 agar menempel dengan sempurna. Pastikan memilih Mortar Keramik yang kompatibel untuk material tersebut.

 

5. Gunakan Ketebalan Mortar yang Tepat Sesuai Ukuran Keramik

Ketebalan mortar sangat menentukan keberhasilan pemasangan. Untuk keramik kecil cukup 3–4 mm, sedangkan keramik besar membutuhkan ketebalan 5–8 mm.

Ketentuan umum:

  • Keramik kecil → trowel 6 mm 
  • Keramik sedang → trowel 8 mm 
  • Keramik besar → trowel 10–12 mm 
  • Slab tile → metode double buttering wajib 

Salah satu fungsi penting dari penggunaan Semen Keramik adalah menjaga agar tidak terjadi rongga udara yang memicu kopong. Keramik besar sangat disarankan menggunakan teknik double buttering.

 

6. Perhatikan Area Pemasangan: Indoor atau Outdoor

Setiap ukuran keramik memiliki kebutuhan berbeda tergantung pada lokasi pemasangan.

  • Indoor (ruangan kering): keramik kecil hingga sedang dapat menggunakan mortar standar. 
  • Area lembap (kamar mandi, dapur): pilih tipe mortar anti-lembap. 
  • Outdoor (teras, balkon): wajib menggunakan perekat mortar fleksibel dan tahan cuaca. 
  • Area beban berat (garasi, workshop): gunakan produk Semen Keramik tipe C2S1 atau C2S2. 

Memilih mortar yang salah untuk area outdoor dapat membuat keramik mudah menggelembung akibat perubahan suhu.

 

7. Pertimbangkan Waktu Open Time dan Setting Time

Untuk keramik ukuran besar, waktu open time (waktu sebelum mortar mengering) harus lebih panjang agar pemasangan lebih presisi. Keramik besar membutuhkan waktu penyesuaian, sehingga penting memilih mortar yang tidak cepat mengeras sebelum pemasangan selesai.

Setting time yang ideal akan menjaga keramik tidak bergeser setelah dipasang. Banyak merek Mortar Keramik modern yang sudah memiliki open time lebih lama, cocok untuk pemasangan ukuran besar.

Tips mencegah dinding rembes dan lembab
https://gudangmortarindonesia.com/5-panduan-mortar-render-plester/

1 komentar untuk “Panduan Memilih Mortar Keramik untuk Berbagai Ukuran Keramik”

  1. Pingback: 9 Cara Memilih Perekat Keramik Granit yang Tepat

Komentar ditutup.